Makalah Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara Tugas Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas IX SMP Semester Ganjil.


Makalah Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara Tugas Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas IX SMP Semester Ganjil.
MAKALAH
“Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara”
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Pelajaran PAI



Disusun Oleh :
1.      Retha Anggun Natalia
2.      Maya Sagita Dini Pratiwi
3.      Laila Alfiana
4.      Septi Putri Wulandari
5.      Ramadhan
6.      Renaldi
7.      Adrianto
8.      Feri Eka Myarawan


PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 3 BAYUNG LENCIR
KECAMATAN BAYUNG LENCIR

TAHUN PELAJARAN 2016/2017


KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadiran Allah SWT penulis panjatkan, karena rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul :

‘’ Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara ‘’

Selama penulisan makalah ini penulis mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu , penulis menggucapkan terima kasih kepada guru pembimbing mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), sehingga makalah ini dapat penulis selesaikan.
Semoga segala amal yang telah diberikan kepada penulis , mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT . Amin.




Bayung Lencir,   November 2016
Penulis







DAFTAR ISI



Halaman judul            ....................................................................         i
Kata Pengantar              ..................................................        ii
Daftar Isi            ..................................................................       iii

BAB 1. PENDAHULUAN                                                                                                  
1.1    Latar Belakang Masalah        ...................................................        1
1.2 Rumusan Masalah       .......................................        1  
1.3 Tujuan Penulisan      .........................................        1

BAB 2. ISI                                                                                                                            
2.1 Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia       ......................        2
2.2  Sumber-Sumber Sejarah Masuknya Agama Islam di Indonesia       ...        3
2.3  Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia    ...................        4
                                                                                                                                      
BAB 3. PENUTUP
3.1  Kesimpulan .......................................................        7

Daftar Pustaka              



                                                        BAB I
PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Makalah
Sejak zaman pra sejarah, penduduk kepulauan Indonesia dikenal sebagai pelayar-pelayar yang sanggup mengarungi lautan lepas. Sejak awal masehi sudah ada rute-rute pelayaran dan perdagangan antara kepulauan Indonesia dengan berbagai daerah di daratan Asia Tenggara. Wilayah Barat Nusantara dan sekitar Malaka sejak masa kuno merupakan wilayah yang menjadi titik perhatian, terutama karena hasil bumi yang dijual disana menarik bagi para pedagang, dan menjadi daerah lintasan penting antara Cina dan India. Sementara itu, pala dan cengkeh yang berasal dari Maluku dipasarkan di Jawa dan Sumatera, untuk kemudian dijual kepada para pedagang asing. Pelabuhan-pelabuhan penting di Sumatra dan Jawa antara abad ke-1 dan 7 M sering disinggahi pedagang asing seperti Lamuri (Aceh), Barus, dan Palembang di Sumatra; Sunda Kelapa dan Gresik di Jawa.
Bersamaan dengan itu, datang pula para pedagang yang berasal dari Timur Tengah. Mereka tidak hanya membeli dan menjajakan barang dagangan, tetapi ada juga yang berupaya menyebarkan agama Islam. Dengan demikian, agama Islam telah ada di Indonesia ini bersamaan dengan kehadiran para pedagang Arab tersebut. Meskipun belum tersebar secara intensif ke seluruh wilayah Indonesia.

1.2 Perumusan Masalah
a. Bagaimana Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia ?
b. Apa saja Sumber-Sumber Sejarah Masuknya Agama Islam di Indonesia ?
c. Apa saja Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia ?

1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui Sejarah Masuknya Islam ke Indoneisa.
b. Mengetahui Sumber-Sumber Sejarah Masuknya Agama Islam di Indonesia.
c. Untuk mengetahui Kerajaan-Kerajaan Islam di Indoneisa.









BAB II
ISI



A.      Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia
Berkembangnya Islam di Indonesia berjalan dengan pesat. Dibawa oleh para pedagang Arab, Persia, dan India. Selain dari itu dalam prosesnya, penyebaran Islam masuk ke dalam budaya setempat. Adapun sebab-sebab masuknya Islam di Nusantara melalui hal-hal sebagai berikut :
1.      Proses dakwah Islam melalui perdagangan
Masuknya agama Islam sejalan dengan berkembang dan ramainya perdagangan atara jazirah Arab, Tekuk Persia, India, Selat Malaka, dan Kepulauan Indonesia pada abad ke 7-15 Masehi. Para pedagang muslim internasional tampaknya selalu didampingi oleh para guru pengembara. Dengan dukungan para pengusaha, para pedagang dan guru-guru pengembara muslim tersebut berperan sebagai pelaku ekonomi dan juru dakwah yang memperkenalkan islam ke masyarakat lokal.

2.      Penyebaran Islam melalui perkawinan dan hubungan sosial
Beberapa faktor yang mendorong terjadinya proses perkawinan antara para pendatang muslim dan wanita setempat, antara lain adalah bahwa islam tidak membedakan status sosial. Selain penyebaran islam melalui perkawinan ada juga melalui para pemimpin Kerajaan. Setelah raja yang berkuasa masuk islam maka penyebaran selanjutnya menjadi lebih cepat, oleh karena perintah raja yang telah masuk islam itu.

3.      Penyebaran Islam oleh para wali
Berikut nama-nama Wali yang berjasa menyebarkan dakwah Islam, yaitu sebagai berikut :
a.       Maulana Malik Ibrahim berasal dari negeri Arab, yang wafat pada 1419 M dan dimakamkan di Gresik.
b.      Sunan Ampel yang waktu kecilnya bernama Raden Rahmat, berasal dari Campa di daerah Aceh.
c.       Sunan Giri atau Raden Paku, murid Sunan Ampel, menyebarkan islam melalui dunia seni.
d.      Sunan Bonang pada mulanya bernama Makhdum Ibrahim. Beliau adalah putra Sunan Ampel, mengajarkan di Tuban yang menggunakan kultur pra-islam.
e.       Sunan Drajat putra ketiga dari Sunan Ampel, nama kecilnya Syarifudin. Dengan penyebaran islamnya melalui pendekatan sosial.
f.       Sunan Kudus, sewaktu kecilnya bernama Untung setelah menjadi mubalig bernama Syekh ja’far Shidiq. Beliau menggunakan pendekatan seni dalam penyebaran islam.
g.      Sunan Kalijaya, sewaktu kecilnya bernama Raden Mashaid. Yang menyebarkan islam di wilayah jawa dengan pendekatan menggunakan wayang dalam penyebaran islam.
h.      Sunan Muria, dengan nama kecilnya Raden Prawoto yang merupakan anak dari Sunan Kalijaga yang dalam penyebaran islamnya menggunakan pendekatan seni.
i.        Sunan Gunung Jati (Faletehan), nama Arabnya bernama Syarif Hidayatullah. Beliau menyebarkan islam di darah Jawa Barat terutama Cirebon dan Banten.

B.       Sumber-Sumber Sejarah Masuknya Agama Islam di Indonesia
1.      Sumber dari para pedagang Arab
Berita-berita dari bangsa asing menunjukkan bahwa bangsa Arab dan Persia telah mengenal Kerajaan maritim Sriwijaya pada abad ke-9 Masehi. Abad tersebut adalah abad permulaan orang-orang islam menguasai jalur dagang laut ke arah timur. Menurut keterangan Ibnu Hordadzbeth (844-848 M), pedagang Sulaiman (902 M), Ibnu Rosteh (903 M), Abu Zayhid (916 M), ahli geografi Mas’udi (955 M), Kerajaan Sribuza (Sriwijaya) berada dibawah kekuasaan Raja Zabag yang kaya dan menguasai jalur dagang dengan Kerajaan Oman. Dengan demikian, para pedagang Sriwijaya abad ke 9-13 M bukan hanya berdagang dengan para pedagang Cina dan India, melainkan juga dengan pedagang Arab dan Persia yang telah memeluk agama islam. Sehingga terjadilah proses interaksi di antara mereka yang mengakibatkan banyaknya masyarakat setempat yang tertarik terhadap ajaran agama islam yang dibawa oleh orang-orang Arab dan Persia.

2.      Sumber dari Marco Polo
Pada abad ke 13 Masehi, penyebaran agama islam semakin mantap dan meluas. Marco Polo menyatakan bahwa telah ada Kerajaan islam di Tumasik dan Samudra Pasai setelah ia melakukan perjalanan pulang dari Cina menuju Persia dan singgah di Perlak pada tahun 1292. Kedua Kerajaan tersebut mengasai perdagangan di selat malaka dan masih mengakui kedaulatan Majapahit. Kedua Kerajaan itu juga memiliki pelabuhan-pelabuhan dagang penting, diantara pelabuhan penting itu terdapat pula Kerajaan islam besar, yaitu Kerajaan Malaka, pelabuhan ini mulai ramai pada abad ke-12M, ketika Majapahit masih memiliki pengaruh di kawan tersebut, dan ketika para pedagang islam dari berbagai bangsa sudah melakukan perdagangan dengan pedagang di kawan ini.

3.      Sumber dari Tome pires
Pertemuan para pedagang dari negeri-negeri Arab,Persia, Gujarat, dan Benggala dengan pedagang dari Nusantara berpengaruh terhadap terciptanya pertukaran pengalaman, kebudayaan, dan peradaan di antara mereka. Para pedagang nusantara yang terbuka terhadap pengeruh asing banyak belajar dari para pedagang lain mengenai kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan agama islam. Dari mereka islam menyebar ke seluruh penduduk terutama di daerah pesisir.



4.      Sumber dari Batu Nisan
Pada abad ke-11 di pesisir utara Jawa Timur, yaitu di Leran dan Gresik, ditemukan sebuah nisan bertuliskan jenis huruf Arab Kufi jika diterjemahkan bertuliskan nama seorang wanita bernama Fatimah biti maimun bin Hibatullah yang wafat pada tanggal 7 Rajab 475H atau Desember 1082M. Selanjutnya pada abad ke-14 dan ke-15 di pesisir utara Jawa Timur sudah ada komunitas muslim. Hal ini di tandai dengan adanya makam tokoh agama di Gresik, yang oleh msyarakat setempat dianggap seorang wali, yaitu Maulana Malik Ibrahim yang wafat pada 822H atau 1419 Mashei.

5.      Sumber dari sejarawan Cina
Berita dari Ma-muan yang mengikuti Laksamana Cheng Ho dalam berita ekspedisinya, yang diterbitkan dalam buku Ying-yai-shen-lan (1433) memberikan bukti tentang keberadaan komunitas muslim di daerah pesisir ulau Jawa, terutama Jawa Timur.

C.      Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia
1.      Samudera Pasai
Sulatan Malik Al-Saleh adalah tokoh historis pendiri Kerajaan Islam pertama, yaitu Samudera Pasai yang terletak di Lhokseumawe, Aceh utara. Awal berdirinya Kerajaan ini diketahui dari batu nisan makam raja Malik Al-Saleh yang menginggal pada 696 H atau 1297 M. Malik Al-Saleh masuk islam setelah pada suat malam ia bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW, yang mengajaknya membaca dua kalimat syahadat. Keesokan harinya seorang guru pengembara yang bernama Syekh Ismail datang dari Makkah, ia mengajak Marah Silu masuk Islam. Sejak itu, Marah Silu beralih nama menjadi Malik Al-Salehdan Samudera Pasai menjadi Samudera dara al-Islam.

2.      Malaka
Seperti halnya di Kerajaan Samudera Pasai, Paramesywra (1400-1414), pendiri dan sultan pertama Kerajaan Malaka, masuk islam tidak lama setelah ia berkuasa, dan kemudian berganti nama menjadi Muhammad Iskandar Syah. Konversi keislaman parameswara digambarkan dalam Sejarah Melayu, teks klasik Melayu tentang Kerajaan Malaka, melalui proses mimpi bertemu Nabi Muhammad SAW, yang mengajaknya membaca dua kalimat syahadat. Yang membimbingnya menyebut dua kalimat syahadat  adalah Said Abdul Aziz, seorang guru pengembara asal Jiddah.

3.      Aceh
Kerajaan Islam berikutnya di Sumatra ialah Kerajaan Aceh. Kerajaan yang didirikan oleh Sultan Ibrahim yang bergelar Ali Mughayat Syah (1514-1528), menjadi penting karena mundurnya Kerajaan Samudera Pasai dan berkembangnya Kerajaan Malaka. Para pedagang kemudian lebih sering datang ke Aceh.
Pusat pemerintahan Kerajaan Aceh ada di Kutaraja (Banda Acah sekarang). Corak pemerintahan di Aceh terdiri atas dua sistem: pemerintahan sipil di bawah kaum bangsawan, disebut golongan teuku; dan pemerintahan atas dasar agama di bawah kaum ulama, disebut golongan tengku atau teungku.
Sebagai sebuah kerajaan, Aceh mengalami masa maju dan mundur. Aceh mengalami kemajuan pesat pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607- 1636). Pada masa pemerintahannya, Aceh mencapai zaman keemasan. Aceh bahkan dapat menguasai Johor, Pahang, Kedah, Perak di Semenanjung Melayu dan Indragiri, Pulau Bintan, dan Nias. Di samping itu, Iskandar Muda juga menyusun undang-undang tata pemerintahan yang disebut Adat Mahkota Alam.
Setelah Sultan Iskandar Muda, tidak ada lagi sultan yang mampu mengendalikan Aceh. Aceh mengalami kemunduran di bawah pimpinan Sultan Iskandar Thani (1636- 1641). Dia kemudian digantikan oleh permaisurinya, Putri Sri Alam Permaisuri (1641- 1675). Sejarah mencatat Aceh makin hari makin lemah akibat pertikaian antara golongan teuku dan teungku, serta antara golongan aliran syiah dan sunnah sal jama’ah. Akhirnya, Belanda berhasil menguasai Aceh pada tahun 1904.

4.      Demak
Perintis dan pendiri kerajaan demak adalah Raden Patah (Pangeran Jumbun). Ia mendirikan Pesantren atas perintah Sunan Ampel (gurunya) tahun 1475 m. Prabu kerta Bumi V (ayah Raden patah) menjadi raja di Majapahit Th. 1468-1478m. Tahun 1479m majapahit diserang Prabu Giridra wardana Kediri, Majapahit Kalah. Ia menjadi raja dengan gelar Brawijaya VI- 1478-1498. Tahun 1498 Brawijaya VI ditaklukkan Prabu VII, dengan demikian Majapahit berakhir dan diganti dengan berdirinya kerajaan Demak Islam. Ia mempunyai gelar Sultan Fatah Alamsyah Akbar. Ia meninggal tahun 1518. Selanjutnya digantikan Adipati Unus (tahun 1518-1521m). Tahun 1512/1513m Adipati Unus menyerang Portugis tetapi tidak berhasil.

5.      Cirebon
Di Jawa Barat terdapat perguruan Islam, tepatnya di Krawang dan Gunung Jati Cirebon. Perguruan Islam di Krawang tersebut dibangun Syek Samsudin/Syekh Kuro tahun 1418 M. Perguruan Islam dan Gunung Jati Cirebon. Kerajaan ini menjadi kerajaan Islam pada tahun 1479. Kerajaan ini selanjutnya diserahkan kepada keponakan Syarif Hidayatullah dengan nama Maulana Mahmud Syarif Abdillah Sultan Mesir. Kekuasaan sultan Mesir ini mencapai wilayah kerajaan pajajaran, kerajaan Galuh di Ciamis jawa Barat. Tahun 1568 ia meninggal dan dikuburkan di sebelah barat Gunung Jati sehingga terkenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati.

6.      Banten
Pada tahun 1526 M. Fatahillah memimpin tentara Demak dan Cirebon menaklukkan kerajaan Hindu di Pajajaran. 20 tahun kemudian Sunan Gunung Jati (Hasanuddin putra Syarif Hidayatullah) dari Cirebon menjadi Sultan Banten yang pertama. Ia memerintah tahun 1552-1570 M. masa pemerintahan Sultan Hasanuddin Islam disebarkan ke daerah Lampung dia menjalin hubungan persahabatan dengan Sultan Aceh yang berkuasa di Indrapura. Selanjutnya selain Islam di Lampung juga disebarkan di Bengkulu, disana didirikan masjid dan lembaga pendidikan. Tahun 1570 Sultan hasanuddin meninggal digantikan Maulana Yusuf (putranya) tahun 1570-1580. Selanjutnya Islam dilanjutkan penyebarannya ke daerah Pajajaran, daeraah kerajaan Hindu yang dipimpin Prabu Sedah. Tahun 1580 Maulana Yusuf meninggal, digantikan putranya, Maulana Muhammad sebagai sultan Banten III(1580-1596 M). Ia diberi gelar Kanjeng Ratu Banten. Sultan Banten III tewas dalam penyerangan ke Palembang tahun 1604.

7.      Mataram
Pendiri kerajaan Islam Mataram didirikan oleh Sutawijaya putra Ki Gede Pamanahan (komandan dan pasukan pengawal panembahan Adiwijaya (Joko Tingkir). Ia meninggal tahun 1601M. Selanjutnya diganti Mas Jolang dengan gelar panembahan Sedo Ing Krapyak yang memerintah tahun. 1601-1613M. Ia berusaha menyatukan Mataram yang diganggu pemberontak. Tahun 1613, ia meninggal dan digantikan Adipati Martapura, tidak lama kemudian diganti Mas Rangsang (Sultan Agung saudaranya) Tahun. 1631-1645. Pada tahun 1645 sultan Agung meninggal dan digantikan putranya Amangkurat I (1646-1677 M)

8.      Makasar
Pada abad ke 15 di Sulawesi berdiri beberapa kerajaan, diantaranya dari suku bangsa Makasar (Gowa dan Tallo) dan Bugis (Luwu, Bone, Soppeng dan Wajo). 2 kerajaan yang memiliki hubungan baik yaitu kerajaan Gowa dan Tallo. Ibu kota kerajaannya adalah Gowa yang sekarang menjadi Makasar. Kerajaan ini pada abad ke 16 sudah menjadi daerah islam. Masuk dan berkembangnya Islam di Makasar atas juga datuk Ribandang (Ulama adat Minangkabau). Secara resmi kerajaan Gowa Islam berdiri pada tahun 1605 M.
Raja-raja yang terkenal diantaranya :
Sultan Alaudin (1605-1639 M) raja pertama Islam di Gowa-Tallo. Kerajaan ini adalah negara maritim yang terkenal dengan perahu-perahu layarnya dengan jenis Pinisi dan lImbo. Pada masa Sultan Alaudin berkuasa, Islam mengalami perkembangan pesat yang daerah kekuasaannya hampir mencakup seluruh daerah Sulawesi. Ia wafat pada tahun 1939 M, setelah menjadi raja selama 34 tahun dan digantikan putranya yang bernama Muhammad Said. Muhammad Said (1639-1653 M). Raja ini berkuasa selama 14 tahun. Sultan hasanuddin (1653-1669 M). Sultan ini sebagai pengganti dari Muhammad Saed. Pada masa Sultan hasanuddin berkuasa, Gowa – Tallo mencapai puncak kejayaannya. Wilayah kekuasaannya sampai ke pulau Selayar, Butung, Sumbawa dan Lombok. Ia berkuasa selama 16 Tahun.





BAB III
PENUTUP



A.      Kesimpulan
Masuknya Islam di Indonesia pada umumnya berjalan secara damai. Akan tetapi, adakalanya penyebaran harus diwarnai dengan cara-cara penaklukan. Hal itu terjadi jika situasi politik di kerajaan-karajaan itu mengalami kekacauan akibat perebutan kekuasaan. Secara umum Islam masuk di Indonesia dengan cara-cara sebagai berikut:
1.      Proses dakwah Islam melalui perdagangan
2.      Penyebaran Islam melalui perkawinan dan hubungan sosial
3.      Penyebaran Islam oleh para wali

Sumber-Sumber Sejarah Masuknya Agama Islam di Indonesia Kerajaan Islam di Indonesia, antara lain :
1.      Sumber dari para pedagang Arab
2.      Sumber dari Marco Polo
3.      Sumber dari Tome pires
4.      Sumber dari Batu Nisan
5.      Sumber dari sejarawan Cina

Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia yaitu :
1.      Samudera Pasai
2.      Malaka
3.      Aceh
4.      Demak
5.      Cirebon
6.      Banten
7.      Mataram
8.      Makasar









DAFTAR PUSTAKA



Ahmad al-Usairy. 2003. Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX. Jakarta: Akbar Media Eka Sarana

Darsono, dkk. Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 3 kelas IX Mts. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2013.

Daulay, Haidar Putra. Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007.

Fuad M. Fahruddin. 1985. Perkembangan Kebudayaan Islam. Jakarta: Bulan Bintang

Maman A. Malik, dkk. 2005. Pengantar Sejarah Kebudayaan Islam. Pokja Akademik UIN Jogyakarta                                                  



Karya John Ady Susilo Tenaga Pendidik SDN4 Bayung Lencir


0 Responses So Far: